Sekjen Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah VII Sumbagsel, Dr. Zaenuri, M.Pd.I meminta agar pemerintah daerah tidak abai dengan keberadaan Perguruan Tinggi yang ada di daerahnya. Sebaliknya, perguruan tinggi harus mendapat dukungan penuh serta dilibatkan dalam semua aspek pembangunan.
Pasalnya, perguruan tinggi seperti Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Makrifatul Ilmi menjadi wadah untuk pengkaderan dan peningkatan kualitas masyarakat di daerah ini.
“Jadi harus bersyukur, ada orang atau pihak yang mau bikin sekolah tinggi atau swasta di daerah. Karena perguruan tinggi ini menjadi salah satu wadah mendidik meningkatkan kulitas sumber daya masyarakat, jangan diabaikan,” tegas Dr. Zaenuri saat mengisi kuliah iftitah di STIT MI, Sabtu (17/10).
Pemda, menurunya wajib memberikan dukungannya terhadap sekolah tinggi yang ada di BS. Salah satunya adalah memberikan beasiswa kepada mahasiswa. “Harus disyukuri, mungkin ada anak daerah ini yang pintar, potensinya bagus tapi tidak bisa kuliah ke luar daerah. Dengan adanya perguruan tinggi, mereka bisa melanjutkan pendidikannya disini. Pemda harus mendukung itu, salah satunya memberikan beasiswa, dan perhatian lainya,” ungkapnya.
Dikatakannya, jika daerah ingin maju, maka Pemda harus melibatkan peran perguruan tinggi. Karena di perguruan tinggi lah terdapat berbagai macam keilmuan dan para peneliti dan juga pakar, yang bisa memberi masukan atau gambaran bagi daerah dalam melaksanakan pembangunan. Oleh karena itulah STIT MI dalam melahirkan alumni berkualitas harus didukung dari berbagai aspek, dan yang utama adalah pada Dosen atau tenaga pengajarnya.
Peran perguruan tinggi dalam memajukan suatu daerah sangat penting, dan itu tidak bisa dipisahkan. “Selain ke mahasiswa, Pemda bisa memberikan bantuan hibah atau beasiswa kuliah juga kepada dosen untuk terus meningkatkan mutu mereka, sehingga mampu menghasilkan SDM Bengkulu Selatan yang berkualitas, mampu bersaing secara nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Sementara itu, ketua STIT MI KH. Drs. Abdullah Munir, M.Pd mengatakan, di tahun ketiga STIT MI terus berupaya meningkatkan kualitas mulai dari tenaga pengajar, sarana dan prasaran serta lainnya.
“Peningkatan kualitas salah satunya dengan banyak mengajak pihak lain bekerjasama, Alhamdulilah mahasiswa kita juga ada program untuk pelatihan kerja yakni di BLK yang insyallah mereka dibekali itu juga sehingga usai menamatkan kuliahnya mereka juga dibekali dengan ketrampilan kerja,” pungkasnya. (Rasel – Jawa Post)