Pengertian Pendidikan Agama Islam
Beberapa pengertian yang dikemukakan para pakar Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memehami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Alquran dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.[1]
Menurut Muhaimin (2003), bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bagian dari pendidikan Islam.[2] Pendidikan Agama Islam, yakni upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang. Dalam pengertian ini dapat berwujud: (1) segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu seorang atau sekelompok peserta didik dalam menanamkan/atau menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai sebagai pandangan hidupnya, yang diwujudkan dalam sikap hidup dan dikembangkan dalam keterampilan hidupnya sehari-hari; (2) segenap phenomena atau perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya dan/atau tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak.[3]
Baca: Seminar Proposal Skripsi, Merubah Kekhawatiran Menjadi Semangat Mahasiswa
Menurut Zakiah Daradjat sebagaimana dikutip Abdul Majid menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam, secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadaikan Islam sebagai pandangan hidup.[4]
Hasil seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor mendefinisikan pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.[5]
Di dalam GBPP PAI di sekolah Umum, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar-umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.[6]
Dari beberapa pengertian di atas Pendidikan Agama Islam dirumus-kan sebagai berikut:
- Pendidikan Agama islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of live).
- Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasar ajaran Islam
- Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, mengahayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.[7]
Jadi dengan demikian bahwa Pendidikan agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak, diharapakan setelah selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pedoman dan jalan kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Baca: STIT Makrifatul Ilmi Fasilitasi Dosen UIN FAS Bengkulu Penelitian
Cita-cita Islam mencerminkan nilai-nilai normatif dari Tuhan yang bersifat abadi dan absolut. Dalam pengamalannya tidak mengikuti selera nafsu dan budaya manusia yang berubah-ubah.[8]
Nilai-nilai Islam yang demikian itulah yang ditumbuhkan dalam diri pribadi manusia melalui proses transformasi kependidikan. Proses kependidikan yang mentransformasikan (mengubah) nilai tersebut selalu berorientasi kepada kekuasaan Allah dan Iradat-Nya (kehendak-Nya) yang menentukan keberhasilannya. Kemajuan peradaban manusia yang melingkupi kehidupannya, bagi manusia yang berkepribadian Islam, hasil proses kependidikan Islam akan tetap berada dalam lingkaran hubungan vertikal dengan Tuhannya, dan hubungan horizontal dengan masyarakat.[9]
Oleh: Surismi Nada Puspa
[1] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), cet. VI, h. 21
[2] Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010), cet. IV, h. 6
[3] Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam: Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006), h.5-6.
[4] Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 30.
[5] Djamaluddin dan Abdullah Aly, Kapita Selekta pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), cet. II, h. 11.
[6] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 75-76.
[7] Zakiah Daradjat, Dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. VII, h. 86.
[8] TB. Aat Syafaat , Dkk., Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency), (Jakarta: PT Rajagrafindo, 2008), h. 17.
[9] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), cet. VII, h. 53.