STIT-MI – Wakil Koordinator Kopertais Wilayah VII Palembang, Prof. Dr. Adurrazzaq, MA., menegaskan urgensi peningkatan kualitas akademik, integritas, dan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi. Hal ini disampaikan dalam Pembinaan Akademik untuk Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan pada Rabu (24/09/2025).
Dalam materi pembinaan, Prof. Adurrazzaq menekankan bahwa dosen tidak hanya berperan sebagai knowledge transmitter, tetapi juga sebagai ilmuwan produktif yang konsisten menghasilkan karya tulis, melakukan upgrading keilmuan, serta menjaga kredibilitas dan integritas akademik.
“Berikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat. Seorang dosen harus memiliki karya ilmiah yang terpublikasi, melakukan proses agrade keilmuan secara berkelanjutan, serta membangun integritas baik secara individu maupun institusional,” tegas Prof. Adurrazzaq.
Menurutnya, publikasi ilmiah bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian dari proses transformasi intelektual yang menentukan akreditasi, reputasi, dan eksistensi sebuah perguruan tinggi. Karena itu, setiap tenaga pendidik diharapkan menumbuhkan kultur akademik berbasis riset, inovasi, critical thinking, serta literasi digital.
Transformasi Digital dalam Pendidikan Tinggi
Prof. Adurrazzaq juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang proses pembelajaran. Ia menegaskan bahwa dosen harus adaptif terhadap digitalisasi pendidikan, mulai dari penggunaan learning management system (LMS), e-journal, hingga penerapan artificial intelligence dalam riset dan pembelajaran.
“Era digital menuntut dosen tidak hanya cakap mengajar, tetapi juga melek teknologi. Transformasi digital harus diimplementasikan secara sistematis agar mutu pendidikan Islam semakin kompetitif,” ujarnya.
Kegiatan pembinaan ini turut dihadiri oleh Ketua STIT Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Dr. H. Abdullah Munir, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Kehadiran unsur pimpinan tersebut merefleksikan adanya sinergisitas dan kolaborasi kelembagaan dalam memperkuat mutu dan daya saing institusi.
Ketua STIT Makrifatul Ilmi menegaskan bahwa pembinaan ini merupakan momentum strategis untuk mendorong akselerasi kualitas akademik, penguatan etos kerja, serta integrasi teknologi dalam kurikulum.
“Kami bertekad menjadikan STIT Makrifatul Ilmi sebagai institusi yang berorientasi pada excellence in education, mencetak pendidik profesional, religius, berintegritas, dan responsif terhadap perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Dengan adanya arahan langsung dari Kopertais Wilayah VII Palembang, Lanjut Dr. Abbdullah Munir, besar harapan para dosen termotivasi untuk melakukan inovasi pedagogik, riset kolaboratif, dan pengabdian masyarakat berbasis digital yang berdampak nyata.
“Sudah menjadi keharusan, bahwa perguruan tinggi Islam memang harus melakukan konsolidasi, transformasi akademik, dan digitalisasi secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan, agar mampu menjawab tantangan era globalisasi sekaligus menjaga relevansi dan kontribusi keilmuan di tengah masyarakat,” demikian Dr. Abdullah Muni. (*)



